ketika
rasa itu benar-benar menghampiri selah detik hariku..
terasa
sangat menyiksa meski telah ku alami berkali-kali.
Sangat
memukul ketika ini terjadi pada seseorang yang benar-benar ku harapkan.
Mengapa
ini bisa terjadi?
Aku
tak tau apa salah dari perbuatanku.
Seolah
terancam mati ketika berada sendiri di hutan tanpa ada seseorang di dekatku.
Dia
tak pernah memberitahukan ku tentang semua, sedang kan semuanya telah ku
berikan padanya.
Apa
yang salah dengan sikapku?
Apa
yang kurang dari semuanya?
Apa
yang kau mau dariku?
Apa
ini cukup buat mu menyakitiku?
Apa
ini cukup untukmu membalas semua kesalahan yang telah aku lakukan padamu?
Apa
ini cukup bagimu ketika semua orang mencampakkan ku seperti sampah dan tak ada
yang memungut?
Sungguh
hati ini telah memilih dirimu.
Meski
aku di anggap bodoh telah memilih seseorang yang telah membodohi cintaku.
Sungguh
hati ini sebenarnya rela kau hinakan jika benar-benar aku melakukan kesalahan
yang begitu menyakitkan?
Apa
ini yang kau ingin lakukan padaku?
Rasa
malu ini bisa saja ku genggam bila aku benar-benar membuat hatimu sakit.
Rasa
perih ini bisa saja aku tahan ketika kau tak ingin berbicara lagi denganku
karena semua kesalahanku yang berulang kali.
Tapi
rasanya tidak adil ketika kau hanya mengumpatkanku tapi kau tak pernah
memberitahukanku apa salahku.
Kau
tak pernah memberitahukanku yang sebenarnya semua tentangmu sehingga aku harus
mencaritahu sendiri.
Apa
semua salahku?
Apa
semua karena kekhilafanku?
Aku
memang bodoh karena mengharapkanmu lebih daripada kau mengharapkanku.
Semua
orang yang berwujud sepertimu adalah sama.
Hanya
dapat menyalahkan orang yang serupa denganku tanpa ingin melihat apa yang telah
di lakukannya.
Karena
keegoisan telah memakan hati-hati
baikmu.
Mementingkan
diri sendiri lebih penting dari pada perasaan orang lain.
Aku
tak akan pernah percaya lagi dengan apapun yang berhubungan dengan ini.
Tak
akan pernah percaya dengan orang-orang yang berwujud sepertimu.
Tak
akan pernah.
Aku
akan menghambakan diri ini hanya pada yang Maha Menciptakan semua mahluk.
Tak
akan pernah ada yang tersakiti lagi.
Dan
tak akan pernah ada yang menyiksa lagi.
Sungguh
berterima kasih atas dirimu yang telah menyadarkanku atas sikapku yang tak
pantas.
Meski
waktu akan terus berjalan..
Semoga
suatu saat kau akan meyadari kesalahan yang telah kau buat dan menyesalinya.
Mungkin
saat itu aku telah meninggalkan jejak dan mungkin telah terhapuskan oleh hujan
yang terus membasahi penyesalanmu.
Au-26-05-11
No comments:
Post a Comment