Tuesday, November 15, 2011

Apa Salahku


ketika rasa itu benar-benar menghampiri selah detik hariku..
terasa sangat menyiksa meski telah ku alami berkali-kali.
Sangat memukul ketika ini terjadi pada seseorang yang benar-benar ku harapkan.
Mengapa ini bisa terjadi?
Aku tak tau apa salah dari perbuatanku.
Seolah terancam mati ketika berada sendiri di hutan tanpa ada seseorang di dekatku.
Dia tak pernah memberitahukan ku tentang semua, sedang kan semuanya telah ku berikan padanya.
Apa yang salah dengan sikapku?
Apa yang kurang dari semuanya?
Apa yang kau mau dariku?
Apa ini cukup buat mu menyakitiku?
Apa ini cukup untukmu membalas semua kesalahan yang telah aku lakukan padamu?
Apa ini cukup bagimu ketika semua orang mencampakkan ku seperti sampah dan tak ada yang memungut?
Sungguh hati ini telah memilih dirimu.
Meski aku di anggap bodoh telah memilih seseorang yang telah membodohi cintaku.
Sungguh hati ini sebenarnya rela kau hinakan jika benar-benar aku melakukan kesalahan yang begitu menyakitkan?
Apa ini yang kau ingin lakukan padaku?
Rasa malu ini bisa saja ku genggam bila aku benar-benar membuat hatimu sakit.
Rasa perih ini bisa saja aku tahan ketika kau tak ingin berbicara lagi denganku karena semua kesalahanku yang berulang kali.
Tapi rasanya tidak adil ketika kau hanya mengumpatkanku tapi kau tak pernah memberitahukanku apa salahku.
Kau tak pernah memberitahukanku yang sebenarnya semua tentangmu sehingga aku harus mencaritahu sendiri.
Apa semua salahku?
Apa semua karena kekhilafanku?
Aku memang bodoh karena mengharapkanmu lebih daripada kau mengharapkanku.
Semua orang yang berwujud sepertimu adalah sama.
Hanya dapat menyalahkan orang yang serupa denganku tanpa ingin melihat apa yang telah di lakukannya.
Karena keegoisan telah  memakan hati-hati baikmu.
Mementingkan diri sendiri lebih penting dari pada perasaan orang lain.
Aku tak akan pernah percaya lagi dengan apapun yang berhubungan dengan ini.
Tak akan pernah percaya dengan orang-orang yang berwujud sepertimu.
Tak akan pernah.
Aku akan menghambakan diri ini hanya pada yang Maha Menciptakan semua mahluk.
Tak akan pernah ada yang tersakiti lagi.
Dan tak akan pernah ada yang menyiksa lagi.
Sungguh berterima kasih atas dirimu yang telah menyadarkanku atas sikapku yang tak pantas.
Meski waktu akan terus berjalan..
Semoga suatu saat kau akan meyadari kesalahan yang telah kau buat dan menyesalinya.
Mungkin saat itu aku telah meninggalkan jejak dan mungkin telah terhapuskan oleh hujan yang terus membasahi penyesalanmu.
Au-26-05-11

No comments:

Post a Comment