Thursday, March 14, 2013
Selamat Menghilang
Hai, yang baru saja menutup hati tanpa celah.
Selamat menghilang kembali.
Sudah lama tak merasakan hal seperti ini.
Jadi terasa kembali.
Meski tak sesakit biasanya.
Meski tak ada tangis seperti biasanya.
Hanya tersisa senyum dan bahagia.
Terima kasih.
Hai, yang baru saja menggertarkan relung jiwa yang
kaku.
Selamat menghilang kembali.
Aroma tubuh yang terhirup dimanapun semakin
memudar.
Ketika bahu ini tersentuh.
Senyum yang seperti biasanya.
Rasanya seperti terkejut sengat listrik meski
besaran voltnya tak terlalu besar.
Hai, yang dulu pernah hilang lalu kembali lagi.
Selamat menghilang kembali.
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama.
Ketika merasa seperti mimpi buruk setiap malam.
Kata-kata yang sembarangan, tak beraturan.
Slenco.
Ketika menghindar itu bukan satu tindakan yang
benar.
Ya, kesalahan ada pada hati yang berdegup lebih
cepat pertama kali.
Kata-kata yang menenangkan dulu.
Terlalu jujur itu bukan perkara baik.
Langsung terbawa emosi juga tak pantas.
Cepat menyerah juga bukan gaya yang cocok.
Bahasa yang nyaman dan mudah diterima.
Meski berat dan penuh kata-kata yang sulit
ditangkap oleh neuron kecil disini.
Hei, aku masih mengingatnya.
Semoga kau lupa.
Terima kasih ^^
Subscribe to:
Comments (Atom)