Kau
yang menanam rasa ini dengan ketulusan dan kesetian yang pasti.
Kau yang memupuk hati ini agar terus
mencintamu seumur hidupku.
Kau
siramkan hati ini dengan janji-janji yang menghapuskan semua luka yang telah
karam didasar jiwaku.
Kau
terangkan hati ini dengan semangat untuk terus mencinta.
Ketika
pucuk cinta itu mulai tumbuh, kau bergembira dan terus tertawa bersama hatiku.
Seolah
aku adalah segalanya bagimu.
Ketika
pucuk cinta itu tumbuh dan terus tumbuh, kau tetap bertahan dengan perasaanmu
hingga dengan cepat cinta itu mmenjadi pohon cinta yang cukup kokoh.
Ketika
pohon cinta itu lupa kau berikan pelindung dari hama-hama di sekitarnya, kau
akan menangis dan menyesali perbuatanmu dan terus menunggu agar hati yang telah
tumbuh ini tak akan mengalami kepedihan lagi.
Semuanya
telah kau korban kan hingga hati yang telah tumbuh cinta ini menunduk padamu.
Sangat
tunduk.
Pohon
cinta itu telah menjadi pohon besar yang bunganya bisa kau petik setiap saat.
Yang
buahnya bisa kau nikmati setiap saat..
Pohon
cinta hatiku telah tertawan untuk dirimu selamanya sampai suatu ketika, kau
geram dengan hatiku dan pohon cintaku hingga kau berusaha untuk menebangnya
dengan sebilah parang yang tajam hingga merobek-robek bagian batang yang mudah
rapuh.
Kau
sakiti hati ini.
Tanpa
ku sadari ternyata banyak kesalahan ku yang membuatmu terluka meski itu tak
kuketahui.
Maaf
untuk semua cara yang salah, itu hanya caraku untuk membuktikan, tak ada yang
lain dalam hidupku karena pohon cinta ini sangat besar hingga aku sendiri tak
mampu untuk menopang ini sendiri.
Cinta ini begitu besar padamu.
Bukankah
itu yang kau mau? Lalu mengapa ketika pohon cinta ini telah besar kau malah
melarikan diri dan tak ingin merawat pohon cinta ini bersama-sama?
Memang
tak selalu ada yang terbaik di diri ini namun ku yakin cinta tak akan pernah
salah.
Aku
hanya punya hati yang telah membesar.
Bagai pohon tua yang dengan sendirinya tumbuh,
meski penanamnya telah pergi menjauh dan tak akan pernah kembali.
Seharusnya
kau paham maksudnya meninggalkanku.
Kau
inginkan diriku untuk kuat menjalani semuanya sendiri.
Tapi
itu hanya asumsiku.
Hingga
detik ini itu masih menjadi rahasia di balik hatimu.